TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyuguhkan ide inovatif pengolahan limbah sampah plastik menjadi bahan baku benang filamen printer tiga dimensi dalam ajang kompetisi bisnis bertajuk Asian Students Venture Forum di Korea Selatan.
Baca: FTUI Inisiasi Sekolah Berbasis Tanggap Bencana
Berkat tawaran ide bisnis tersebut, para Delegasi UI berhasil membawa pulang predikat Platinum Prize (Juara Satu) dan membawa pulang hadiah sebesar US$ 2.000 atau setara dengan Rp 28 juta.
"Sebagai mahasiswa Teknik UI, kami ingin mengedepankan temuan keteknikan berbasis terapan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Kami bangga bisa mewakili UI di dalam ajang bergengsi di Asia," ujar salah satu perwakilan tim, Pande Bagus Widyantara, Senin, 22 April 2019.
Asian Students Venture Forum merupakan event lomba tahunan yang diadakan Korea Economic Daily dan pada tahun ini disponsori oleh KT&G. Kompetisi business start-up ini diikuti oleh berbagai negara di Asia, seperti Korea, China, Chinese Taipei, Hong-kong, Indonesia, Japang, Malaysia, Mongolia, Philippines, Singapore, Uzbekistan, dan Vietnam.
FTUI mengirimkan enam mahasiswa dalam ajang tersebut, selain Panda Bagus Widyantara, yang ikut serta juga ada Muhammad Rasyad, Idrus Fahreza, Riska Amira, Naufal Arif, dan Abiyyah. Kompetisi diseleggarakan pada 3-7 April 2019 di Seoul dan Daejeon, Korea Selatan.
"Konsep yang kami tawarkan ini sarat dengan teknologi, tapi juga mengedepankan business plan yang menarik dan menjanjikan dari segi finansial. Kami senang bertemu dengan mahasiswa dari berbagai Negara untuk memperkenalkan budaya Indonesia serta kualitas anak bangsa," kata Bagus.
Kompetisi internasional business plan terbesar se-Korea ini sudah diadakan sejak 2002 silam. Tidak hanya mempresentasikan ide-ide baru dan inovasi menarik, seluruh peserta kompetisi juga turut mengikuti berbagai kegiatan kultural, diskusi sosial, dan diskusi terkait isu ekonomi global lainnya.
Keikutsertaan mahasiswa FTUI dalam ajang kompetisi tingkat internasional, kata Bagus, diharapkan dapat membawa nama harum Indonesia serta UI khususnya ke kancah persaingan pendidikan tinggi di dunia.